Wasit Abaikan Tendangan Tangan?

by:ChicagoFireBall771 bulan yang lalu
714
Wasit Abaikan Tendangan Tangan?

Pertandingan yang Menggugurkan Logika

Akhirnya seri 1-1. Jam menunjukkan 00:26:16 pada 18 Juni 2025. Dan entah bagaimana, saya masih bingung—apakah kita dirugikan atau hanya kalah oleh nasib?

Volta Redonda vs Avaí bukan sekadar laga Serie B biasa. Ini adalah pertandingan di mana logika mati dan drama mengambil alih. Kartu merah satu saja? Tendangan tangan yang terlihat seperti lukisan di lapangan. Dua tim bertarung seperti musuh abadi—lalu tiba-tiba mereka tak lagi berbeda.

Saya sudah analisis ratusan pertandingan dengan data, tapi yang ini? Ini berseru emosi dulu, statistik belakangan.

Kedua Tim dalam Sorotan

Volta Redonda—didirikan tahun 1937 di lingkungan kasar Rio—selalu tentang ketahanan daripada glamor. Suporter memakai jersey pudar seperti medali perang. Tak pernah juara nasional, tapi selalu bermain seperti juara saat turun lapangan.

Avaí? Berbasis di Florianópolis sejak 1923, mereka pemberontak dengan misi—pernah mengalahkan Flamengo secara mengejutkan di Piala. Musim ini? Di tengah klasemen dengan api dalam dada dan kontrol midfield yang hampir sempurna.

Keduanya mengejar promosi dengan hati dan harapan—tapi tak satu pun bisa unggul.

Kekacauan Menit-menit Terakhir

Paruh pertama: ketegangan sunyi. Paruh kedua: drama penuh.

Menit ke-78, penyerang Volta Redonda menerima umpan di kotak penalti—dan lengannya meledak ke udara. Wasit tidak bereaksi sama sekali. Bahkan tak menoleh ke VAR.

Saya yakin ponsel saya bergetar karena kemarahan dari tiga negara.

Lalu menit ke-84, Avaí menyamakan skor lewat serangan balik setelah kesalahan defensif yang bikin saya ragu apakah ini sepak bola atau teater improvisasi.

Skor akhir: 1-1 — tak ada pemenang, tak ada kekalahan jelas… hanya dua tim saling tatap seperti ‘Tunggu… apakah kita benar-benar melakukan sesuatu?’

Data Bertemu Drama

Mari dingin sebentar:

  • Volta Redonda kuasai bola 54%, tapi cuma 3 tembakan on target.
  • Avaí rata-rata mencatat sembilan tekel per laga musim ini—pertandingan ini? Turun jadi enam setelah babak pertama.
  • Fakta penting: kedua tim tidak melakukan offside sama sekali—salah satu dari empat laga tahun ini tanpa offside (yang anehnya sangat menyeramkan).

Jadi ya—tendangan tangan tidak diketahui… offside tidak ada… pelanggaran tidak disahkan… tapi tetap panas? Pengaturan gagal—tapi seni tetap hidup.

Apa Artinya bagi Impian Promosi?

The top enam sekarang lebih rapat dari sebelumnya setelah putaran ini. Dengan Avai menempel posisi empat dan Volta Redonda mendekati posisi lima—it’s not about talent anymore; it’s about instinct to survive. The next match: Avai vs Botafogo-PB—a tough away fixture—but their midfield rhythm could be lethal if they keep playing with confidence instead of fear. The question isn’t if they’ll win next week—it’s whether anyone will notice when they do.

ChicagoFireBall77

Suka89.25K Penggemar3.17K